Logika Informatika
MAKALAH
VARIABLE,
CONSTANTA, DAN SELEKSI KONDISI
DISUSUN
OLEH :
NAMA :
ANGGIA HESTI FEBRIANI
NPM :
15753008
POLITEKNIK
NEGERI LAMPUNG
JURUSAN
EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN
AKADEMIK 2015/2016
VARIABEL,
KONSTANTA,DAN SELEKSI KONDISI
Sebelum memasuki Bahasa
pemograman kita harus mengenal, mengetahui dan harus diingat tiga
hal. Variabel, Konstanta dan Seleksi Kondisi tiga hal ini selalu
berhubungan dengan bahasa pemograman.
Variabel
Variabel adalah tempat
dimana kita dapat mengisi atau mengosongkan nilainya dan memanggil
kembali apabila dibutuhkan. Setiap variabel akan mempunyai nama
(identifier) dan nilai.
Contoh Nama variabel dan nilai. username = “joni”
Nama = “Al-Khawarizmi”
Harga = 2500
HargaTotal = 34000 username, Nama, harga dan HargaTotal adalah nama dari variabel, sedangkan “joni”, “Al-Khawarizmi”, 2500 dan 34000 adalah nilai dari masing-masing variabel. Nilai-nilai ini akan tersimpan di dalam nama variabel masing-masing sepanjang tidak kita rubah.
Pada sebagian besar bahasa pemrograman, variabel harus dideklarasikan lebih dulu untuk mempermudah compiler bekerja. Apabila variabel tidak dideklarasikan maka setiap kali compiler bertemu dengan variabel baru pada kode program akan terjadi waktu tunda karena compiler harus membuat variabel baru. Hal ini memperlambat proses kerja compiler. Bahkan pada beberapa bahasa pemrograman, compiler akan menolak untuk melanjutkan proses kompilasi.
Pemberian nama variabel harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh bahasa pemrograman yang kita gunakan. Namun secara umum ada aturan yang berlaku untuk hampir semua bahasa pemrograman. Aturan-aturan tersebut yaitu:
Contoh Nama variabel dan nilai. username = “joni”
Nama = “Al-Khawarizmi”
Harga = 2500
HargaTotal = 34000 username, Nama, harga dan HargaTotal adalah nama dari variabel, sedangkan “joni”, “Al-Khawarizmi”, 2500 dan 34000 adalah nilai dari masing-masing variabel. Nilai-nilai ini akan tersimpan di dalam nama variabel masing-masing sepanjang tidak kita rubah.
Pada sebagian besar bahasa pemrograman, variabel harus dideklarasikan lebih dulu untuk mempermudah compiler bekerja. Apabila variabel tidak dideklarasikan maka setiap kali compiler bertemu dengan variabel baru pada kode program akan terjadi waktu tunda karena compiler harus membuat variabel baru. Hal ini memperlambat proses kerja compiler. Bahkan pada beberapa bahasa pemrograman, compiler akan menolak untuk melanjutkan proses kompilasi.
Pemberian nama variabel harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh bahasa pemrograman yang kita gunakan. Namun secara umum ada aturan yang berlaku untuk hampir semua bahasa pemrograman. Aturan-aturan tersebut yaitu:
- Nama variabel harus diawali dengan huruf.
- Tidak boleh menggunakan spasi pada satu nama variabel. Spasi bisa diganti dengan karakter underscore (_).
- Nama variabel tidak boleh mengandung karakter-karakter khusus, seperti : .,+, -, *, /, <, >, &, (, ) dan lain-lain.
- Nama variabel tidak boleh menggunakan kata-kata kunci d bahasa pemrograman
|
Penanaman Yang Benar
|
Penanaman Yang Salah
|
|
Namasiswa
|
nama siswa (salah karena menggunakan spasi)
|
|
XY12
|
12X (salah karena dimulai dengan angka)
|
|
harga_total
|
harga.total (salah karena menggunakan karakter
.)
|
|
JenisMotor
|
Jenis Motor (salah karena menggunakan spasi
|
|
Alamatrumah
|
for (salah karena menggunakan kata kunci bahasa
pemrograman)
|
KONSTANTA
Konstanta adalah variabel
yang nilai datanya bersifat tetap dan tidak bisa diubah. Jadi
konstanta adalah juga variabel bedanya adalah pada nilai yang
disimpannya. Jika nilai datanya sepanjang program berjalan tidak
berubahubah, maka sebuah varibel lebih baik diperlakukan sebagai
konstanta. Pada sebuah kode program, biasanya nilai data dari
konstanta diberikan langsung di bagian deklarasi konstanta. Sedangkan
untuk variabel biasanya hanya ditentukan nama variabel dan tipe
datanya tanpa isian nilai data. Aturan penamaan variabel juga berlaku
untuk penamaan konstanta. Demikian juga aturan penetapan tipe data.
konstanta dibagi menjadi 4:
- Konstanta integer, berupa integer biasa, integer panjang (long int) dan integer tak bertanda (unsigned integer). Nilainya dapat berupa desimal, oktal atau hexadesimal.
- Konstanta floating point, dapat mengandung nilai pecahan, yang biasa ditulis dalam bentuk pecahan biasa maupun bentuk eksponensial dan selalu dinyatakan dalam double, kecuali jika diakhiri dengan F atau f (menyatakan konstanta float).
- Konstanta string, merupakan deretan karakter yang diawali dan diakhiri dengan tanda petik ganda (“…“). Juga dapat mengandung karakter yang menggunakan tanda \ yang disebut karakter escape (escape sequence).
- Konstanta karakter, selalu diawali dan diakhiri dengan tanda petik tunggal (‘…’). Beberapa konstanta karakter dapat diawali dengan tanda \ (penempatannya setelah tanda petik tunggal).
Sebagai contoh, jika kita
membuat program perhitungan matematik yang menggunakan nilai pi
(3.14159) yang mungkin akan muncul dibanyak tempat pada kode program,
kita dapat membuat pi sebagai konstanta. Penggunaan konstanta pi
akan lebih memudahkan penulisan kode program dibanding harus
mengetikkan nilai 3.14159 berulang-ulang.
PERCABANGAN
Adalah
proses pengambilan keputusan berdasarkan suatu kondisi yang telah
dievaluasi terlebih dahulu.
Jenis :
- IF – ELSE
Syntax : if
(kondisi){pernyataan
– 1;pernyataan
– n;}else if (kondisi){ pernyataan – 1;pernyataan – n,}
Contoh
:
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
int main()
{int
T;
printf(“Masukkan
suhu dalam Celcius: “);
scanf(“%d”,&T);
if
(T>30)
{printf(“Panas!”);}
else
if (T<0)
{printf(“Dingin!”);}
else
printf(“Sejuk!”);
getch();
return(0);}
2.
SWITCH – CASE
Syntax :
switch
(kondisi) {case 1 : pernyataan-1;break;}case 2 :
pernyataan-;break…..…..
case n : pernyataan-n;
break;
default : pernyataan-m }
Contoh :
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
int main()
{char
IP;printf(“Masukkan nilai huruf : “);scanf(“%c”,&IP);switch
(IP)
{case ‘A’ :
printf(“4”); break; case ‘B’ : printf(“3”);break; case
‘C’ : printf(“2”);break;case ‘D’ : printf(“1”);break;case
‘E’ : printf(“0”); break;default : printf(“Input
salah”);} getch();return(0)}
Perbedaan antara
IF-ELSE dan SWITCH-CASE :
If else :
untuk melakukan
pengambilan keputusan yang hanya berlaku untuk 2 keadaan, misalnya:
Jika nilai lebih
besar sama dengan 70 maka lulus, jika tidak tidak lulus.
Switch case :
untuk melakukan
pengambilan keputusan dimana alternative atau pilihannya ada banyak
kemungkinan, misalnya:
A dikonversikan
menjadi 4.
B dikonversikan
menjadi 3.
C dikonversikan
menjadi 2.
D dikonversikan
menjadi 1.
E dikonversikan
menjadi 0.
DAFTAR
PUSTAKA :
Komentar
Posting Komentar